Nama : Iqbal Dwi Romadhon
Kelas : 1EA10
NPM : 15214398
PENDAHULUAN
Globalisasi adalah
suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi
pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik
kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh
dunia.
Globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu
dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat
dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di
semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi
adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan
teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan
kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi
tidak dapat kita hindari kehadirannya.Kehadiran globalisasi tentunya membawa
pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut
meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh
globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi,
ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai
nasionalisme terhadap bangsa.
Selain
itu, Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu
kelompok sosial tertentu. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh
positif dan pengaruh negatif.Jadi adanya kehadiran globalisasi tentunya membawa
pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut
meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Globalisasi
merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong
munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung.
Pengaruh globalisasi dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang
menjadikan dunia semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Bisa
dibilang bahwa globalisasi membawa perspektif baru tentang konsep “Dunia Tanpa
Batas” yang saat ini menjadi realita dan sangat mempengaruhi perkembangan
budaya dan membawa perubahan baru. Globalisasi ini akan membentuk tatanan baru
atau kehidupan yang lebih bersatu karena seolah-olah tanpa batas geografis,
batas ekonomi maupun batas budaya di dalamnya. Karena globalisasi merupakan
perubahan yang tengah terjadi di masyarakat berupa keterkaitan antara
elemen-elemen dengan semakin canggihnya teknologi baik dari segi komunikasi
maupun informasi, tidak heran jika globalisasi akan menjadi jalan pertukaran
budaya hingga jainan hubungan ekonomi, sosial, dan segala hal secara
internasional antara negara-negara di dunia tanpa memandang batas wilayah,
status sosial maupun perkembangan yang ada di dalamnya.
PEMBAHASAN
A. Budaya Indonesia dan Dampak dari Globalisasi
Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat
diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi
yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap
berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya,
yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan, dimana hal-hal
tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai
maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu
apa yang terdapat dalam alam pikiran. Proses saling mempengaruhi adalah gejala
yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai
masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang
mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses
dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting
dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri
dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini
berlangsung begitu cepat. Hanya dalam
jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah
berusaha melaksanakan perubahan
kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung
selama beberapa generasi. Arus
globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya
bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata
menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai
pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan
Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri
sendiri. Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan
berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Kuningan (Jawa
Barat) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak
yang berminat untuk belajar tari jaipong dan degung (alat musik sunda). Hampir
setiap minggu dan dalam acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang
pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat ini, ketika teknologi semakin
maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat,
bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII).
Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain
dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga
dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan
bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi
adalah dalam pemakaian bahasa indonesia
yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di
Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu,
Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai
rasa. Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang
ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara
sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan
kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi
sehingga budaya lokal mulai dilupakan. Faktor lain yang menjadi masalah adalah
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai
identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun
kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian,
tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian
negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang
akan berpengaruh terhadap perkembangan di negranya. Tugas utama yang harus dibenahi
adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya
lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan
megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak
diklaim oleg negara lain.
Dampak Globalisasi antara Lain :
Dampak positif
Globalisasi :
1. Mudah
memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
2. Mudah
melakukan komunikasi
3. Cepat dalam
bepergian ( mobili-tas tinggi )
4. Menumbuhkan
sikap kosmopo-litan dan toleran
5. Memacu untuk
meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi
kebutuhan
Dampak negatif
Globalisasi:
1. Informasi yang
tidak tersaring
2. Perilaku
konsumtif
3. Membuat sikap
menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan
pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah
terpengaruh oleh hal yang berbau barat
B. Dampak Budaya Asing di Masyarakat
Perkotaan Indonesia
Di
zaman serba modern seperti sekarang, budaya di indonesia semakin tergeser
kedudukannya karena kedatangan budaya asing. Dengan makin meningkatnya krisis
globalisasi di Indonesia, pengaruh budaya asing berkembang sangat cepat. Tak
hanya perilaku masyarakat, gaya berpakaian dan tutur bahasanya juga telah
tercampur dengan budaya asing. Adanya penyerapan unsur budaya asing yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan
budaya karena masyarakat yang tak mampu menahan pengaruh dari budaya itu. Akan
tetapi, tahukah anda bahwa sebenarnya budaya indonesia sendiri telah lama
berakulturasi dengan kebudayaan asing. Mengingat kondisi indonesia yang berada
diantara dua benua dan dua samudra, sehingga menjadi jalur perdagangan pada
masa lampau dan mempunyai kesempatan untuk berakulturasi dengan kebudayaan
asing.
Namun, bisa dikatakan bahwa banyak sekali
pengaruh buruk budaya asing yang malah diserap oleh bangsa kita hingga sekarang
ini. khususnya kebudayaan barat yang mengangungkan kebebasan di atas segala-
galanya. Banyak masyarakat kita menganggap bahwa budaya barat merupakan budaya
yang paling benar. Memang benar budaya barat cenderung lebih maju, khususnya
dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Akan tetapi, seharusnya
indonesia tidak menyerap budaya asing tersebut sebagai kebiasaan buruk. Hal ini
menyebabkan banyaknya masyarakat indonesia yang melupakan kebudayaan bangsanya
sendiri, khususnya bagi kalangan muda. Akibatnya budaya asli indonesia perlahan
lahan luntur dan kemudian menghilang digantikan dengan kebudayaan barat.
Globalisasi atau proses tatanan masyarakat
yang mendunia dan tidak lagi mengenal batas wilayah merupakan salah satu cara
budaya asing bisa masuk ke dalam indonesia. Globalisasi ini berlangsung pada
segala bidang kehidupan manusia, baik ideology, politik, sosial, ekonomi,
hingga kebudayaan. Dampak globalisasi ini sangatlah luas, termasuk indonesia. Pengaruh
itu bisa dilihat dari dua sisi, dimana adanya pengaruh budaya buruk budaya
asing dan ada juga pengaruh positif dari budaya asing yang kemudian pengaruh
tersebut akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme tehadap bangsa.
Pengaruh
Budaya Asing Dilihat Dari berbagai Aspek
Pengaruh
Budaya Asing terhadap Sistem Religi / Kepercayaan
Bergesernya
sistem religi yang berakar pada kepercayaan tradisional menuju sistem religi
yang berlandaskan ajaran agama, merupakan contoh konkret adanya pengaruh
kebudayaan asing terhadap kebudayaan lokal. Bangsa Indonesia pada awalnya
menganut sistem kepercayaan kepada roh-roh leluhur maupun kekuatan gaib yang
diwariskan secara turun temurun. Namun, kini telah terkikis dengan adanya
ajaran agama yang menekankan kepada satu tujuan penyembahan yakni Tuhan Yang
Maha Esa. Meskipun demikian bukan berarti sistem religi tradisional yang
merupakan kebudayaan asli bangsa Indonesia telah punah. Hal ini tampak dalam
bentuk upacara adat tradisional yang telah mengalami penyesuaian dengan sistem
religi yang berdasarkan agama. Misal: upacara sedekah laut, upacara sekaten,
dan upacara yaqowiyu, merupakan bentuk-bentuk kebudayaan yang menggabungkan
unsur religi tradisional dengan agama.
Pengaruh
Budaya Asing terhadap Sistem Pengetahuan
Setiap suku
bangsa memiliki sistem pengetahuan yang membentuk unsur kebudayaan lokal.
Sebelum unsur pengetahuan kebudayaan asing memengaruhi kebudayaan lokal,
nenek moyang kita telah mengenal pengetahuan tentang kemaritiman, gejala alam,
perubahan musim, berburu, bercocok tanam sampai kepada pengetahuan tentang
pengobatan tradisional. Masuknya kebudayaan asing dengan membawa bentuk sistem
pengetahuan yang lebih modern telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap
keadaan alam sekitarnya. Pengetahuan tradisional yang cenderung berlandaskan
pada kemampuan intuitif yang irasional berubah ke pola pemikiran yang lebih
rasional. Misal: penemuan obatobatan tradisional merupakan bentuk pengembangan
pengetahuan tradisional terhadap khasiat tumbuhan yang dipadukan dengan pengetahuan
modern (ilmu farmasi), sehingga menghasilkan obat yang alami dan bebas dari
bahan kimia. Demikian halnya pengaruh kebudayaan asing di bidang pengetahuan
yang berkaitan dengan cara bercocok tanam, telah mengubah pola kehidupan petani
tradisional menjadi lebih produktif.
Pengaruh
Budaya Asing terhadap Sistem Teknologi
Teknologi
merupakan salah satu unsur kebudayaan yang berkaitan dengan peralatan yang
dipergunakan manusia untuk mengubah keadaan sekitarnya maupun keadaan dirinya
demi terpenuhinya kebutuhan hidup. Sistem teknologi tradisional yang menjadi
unsur kebudayaan lokal menyangkut tentang:
a. alat-alat
produksi;
b. senjata;
c. wadah;
d. alat
untuk menyalakan api;
e. makanan
dan minuman;
f. pakaian
dan perhiasan;
g. tempat
berlindung atau rumah;
h. alat-alat
transportasi.
Masuknya
kebudayaan asing banyak memengaruhi teknologi tradisional yang berdampak pada
peningkatan kesejahteraan manusia. Mekanisasi dalam pertanian, telah menggeser
peralatan tradisional dengan alat modern dalam pengolahan tanah. Hal itu
membawa dampak terhadap peningkatan produksi pertanian.
Pengaruh
Budaya Asing terhadap Sistem Kesenian
Dari waktu
ke waktu kesenian tradisional sebagai salah satu unsur kebudayaan lokal mulai
ditinggalkan oleh masyarakatnya terutama para generasi muda. Masuknya kesenian
mancanegara yang dirasa lebih menarik dan mewakili jiwa muda, banyak menggeser
ruang gerak kesenian tradisional. Salah satu upaya untuk mempertahankan
kesenian tradisional agar tetap lestari adalah dengan memadukan unsur-unsur
kebudayaan asing ke dalam kesenian tradisional tersebut. Misal: kesenian musik
campur sari, merupakan bentuk kesenian yang memadukan unsur-unsur kesenian
tradisional dengan unsur-unsur kesenian modern. Pementasan seni pertunjukan
tradisional, seperti: lenong dan wayang kulit, banyak menyisipkan unsur-unsur
kesenian modern untuk menarik penonton khususnya kalangan anak muda.
Pengaruh
Budaya Asing terhadap Bahasa
Bahasa
merupakan sistem perlambang dalam komunikasi. Salah satu ciri suatu suku bangsa
adalah memiliki bahasa daerah yang merupakan bahasa komunikasi antar warga
dalam kelompok suku bangsa yang bersangkutan. Pengaruh kebudayaan asing
terhadap perkembangan bahasa daerah sangatlah besar. Terutama di daerah
pesisir, di mana penduduknya banyak berinteraksi dengan suku bangsa lain
(asing) yang memiliki komposisi bahasa yang berbeda dengan komposisi bahasa
induknya. Misal: bahasa Jawa yang diterapkan di daerah pesisir berbeda dengan
bahasa Jawa yang ada di daerah pedalaman.
Secara umum,
pengaruh kebudayaan asing khususnya dalam bahasa, bukan menghilangkan bahasa
lokal, namun justru memperkaya perbendaharaan kata dalam bahasa lokal tersebut.
Banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari kata-kata bahasa
asing yang telah diserap menjadi kosakata bahasa Indonesia.
C.
Mencegah Dampak Buruk Budaya Asing
dan Globalisasi
a. menyaring
budaya-budaya asing
budaya yang
masuk ke negara kita harus yang sesuai dengan kepribadian bangsa jika tidak sesuai
maka akan merusak kepribadian bangsa kita sendiri. Memfilter budaya asing harus
b. mencintai atau membeli produk dalam negeri sendiri.
orang
indonesia lebih suka membeli barang luar negeri ketimbang barang dalam negeri
hal ini lah yang memudahkan budaya asing masuk ke indonesia. Sehingga orang
Indonesia lupa pada produk/barang dalam negeri yang beraneka ragam dan
kualitasnya tidak kalah dengan kualitas luar negeri. jadi kita harus lebih
mencintai dan membeli produk dalam negeri agar budaya asing tidak mudahmasuk.
c. meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat
bersaing dengan produksi negara-negara maju.
Kita sebagai
negara terkaya sumber daya alamnya harus dapat meningkatkan mutu dan pruduksi
agar dapat bersaing dengan negara lain, banyak SDA dan SDM di Indonesia yang
belum dikelola hal inilah yang membuat produksi kita kalah dengan produksi
negara lain. Akibat tidak dikelolanya SDM dan SDA Indonesia banyak perusahaan
asing yang mengelola SDM dan SDA kita. Jadi kita harus lebih kreatif dan invofatif
dalam mengelola SDA dan SDM agar tak
dikelola negara lain.
d. berusaha
mengikuti perkembangan iptek.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara
Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan
China. Hal ini disebabkan karena :
- Masih terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama pendidikan tinggi.
- Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di Indonesia untuk melakukan ahli teknologi
- Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT)
Mencoba
mengikuti IPTEK adalah hal yang harus dilakukan karna memberikan kita manfaat
seperti memberi berbagai kemudahan,dan mempermudah meluasnya informasi. Tetapi
dengan kita mengikuti IPTEK juga akan menimbulkan dampak negatif contohnya
mempengaruhi pola pikir, hilangnya budaya tradisional, dan banyak menimbulkan
kerusakan
KESIMPULAN
Nilai
kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia seperti gotong royong,
silahturahmi dan ramah tamah dalam masyarakat menjadi
keistimewaan dasar yang dapat menjadikan individu-individu masyarakat Indonesia
untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa sendiri.tapi karakteristik
masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan
santun kini mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak
bisa diseleksi dengan baik oleh masyarakat Indonesia. dalam hal ini pemerintah
dan masyarakat memiliki peranan penting untuk mempertahankan nilai-nilai
kebudayaan Indonesia. karena nilai-nilai kebudayaan dari leluhur merupakan
filosofi hidup pada tiap daerahnya meskipun tanpa bantuan teknologi. Nilai-nilai
budaya tersebut bukan berarti mengharuskan kita untuk bersikap tertutup
terhadap budaya asing, namun nilai dan makna filosofi kebudayaan Indonesia
harus dijadikan sebagai sumber inspirasi, kreatifitas dan pembatas.
Berikut ini
adalah beberapa cara mempertahankan kebudayaan Indonesia agar tidak terpengaruh
oleh kebudayaan asing yang bersifat negatif diantaranya:
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh,
misal semangat mencintai produk dan kebudayaan dalam
negeri.Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.Selektif
terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.Memperkuat dan mempertahankan
jatidiri bangsa agar tidak luntur. Kerjasama yang sinergi antara
pemerintah, masyarakat maupun LSM untuk menyeleksi kebudayaan asing yang
membawa dampak negatif.
Dengan begitu masayarakat dapat bertindak
bijaksana dalam menentukan sikap agar jati diri serta kepribadian bangsa tidak
luntur karena adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia khususnya yang berpotensi
merusak/berdampak negatif.
Daftar
Pustaka
-Wahyuni Refi, Ziyad Falahi, Desa Cosmopilitan 'Globalisasi dan masa depan Kekayaan alam indonesia, penerbit CHANGE PUBLICATION
-http://www.academia.edu
-http://www.academia.edu
-http://perpustakaancyber.com/2013/02/pengaruh-budaya-
-asing-yang-masuk-ke-indonesia-generasi-muda.html
-asing-yang-masuk-ke-indonesia-generasi-muda.html
www.duniapelajar.com › Ensiklopedi