Nama
: Iqbal Dwi Romadhon
NPM
:
15214398
Kelas : 4EA21
Tugas
: Review Jurnal Komunikasi
Bisnis
Corporate
Social Responsibility Sebagai Strategi Komunikasi Bisnis Perusahaan (study
kasus PT ABC)
Latar
Belakang
Seperti
yang kita ketahui bersama jika komunikasimerupakan elemen terpenting yang diberikan tuhan kepada
manusia, karena dengan komunikasi kita menjadi mahluk hidup bukan benda lagi,
komunikasi bisa menghidupkan nyawa sosial yang menjadi harapan kita untuk tetap
berperan sebagai manusia.
Selain
komunikasi ada juga faktor penting yang harus kita lakukan, yaitu bisnis, yah
bisnis, karena dengan bisnis kita bisa menghasilkan simbiosis mutualisme untuk
memenuhi kebutuhan dan hasrat hidup kita sebagai manusia.Jika komunikasi adalah
elemen yang membedakan kita sebagai makhluk hidup dengan benda, bisnis juga
merupakan elemen penting yang tidak hanya membedakan kita dengan benda, tetapi
juga membedakan kita sebagai manusia dengan hewan.
Nah,
jika kita gabungkan dua kekuatan elemen ini, Komunikasi dengan Bisnis, pasti
akan menjadi sesuatu yang luar biasa, terlebih jika kita berhasil menguasai
penyatuan keduanya ini.
Namun,sebenarnyaapakah komunikasibisnis ini.
Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang
mencakup berbagai macam jenis dan bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan
bisnis.
Karena
Komunikasi bisnis ini merupakan komunikasi yang terjadi di dunia bisnis, kita
tidak boleh melanggar norma-norma yang ditetapkan oleh dunia bisnis ketika
melakukan komunikasi. Biasanya komunikasi bisnis memiliki aturan yang ketat,
keras, formal, terstatndar dan tanpa toleransi.
Dengan
timbulnya situasi ” Ekonomic Of Relatife Plenty ” dewasa ini pengusaha harus
berusaha untuk menutup jurang yang terbentang antara produsen dengan masyarakat
konsumen selaku pembeli atau pemakai barang dan jasa yang dihasilkan. Menjadi
tugas dan tanggung jawabnya selaku seorang pengusaha untuk selalu dapat
mempengaruhi besarnya permintaan akan barang produksi perusahaannya, selalu
berusaha untuk mencari pembeli yang dihasilkannya. Sebagai pengusaha dia harus
memberitakan penyempurnaan- penyempurnaan produksi yang telah dicapinya, dimana
barang yang di hasilkan dapat di peroleh masyarakat konsumen..
Penyelenggaran
komunikasi dengan pasar, merupakan suatu syarat mutlak bagi setiap produsen
yang menghasilkan produk secara besar-basaran yang ditunjukan kepada para
konsumen yang tidak dikenalnya. Penyelenggaraan komunikasi dengan pasar juga
dapat disebut suatu syarat mutlak bagi pengusaha yang ingin menjamin
kelangsungan hidup perusahaannya dan terus maju berkembang.
Dalam
lingkungan bisnis ada aneka sarana komunikasi perdagangan yang dapat
dipergunakan para pengusaha untuk berkomunikasi dengan konsumen. Sarana-sarana
komunikasi perdagangan yang tersedia antara lain dalam wujud pengirimin surat,
pengiriman kawat, percakapan telepon, kunjungan pribadi dll.
Jenis-jenis
sarana komunikasi perdagangan yang disebut tadi hanya sesuai bilamana
dipergunakan dalam daerah pemasaran baranga dan jasa yang ruang lingkuupnya
terbatas.
Judul
|
Corporate Social Responsibility
Sebagai Strategi
Komunikasi Bisnis
Perusahaan (study kasus PT ABC)
|
Jurnal
|
Jurnal
Komunikasi Bisnis ASPIKOM
|
Volume & Halaman
|
Vol. 2, No.5 Hal 346-356
|
Tahun
|
2015
|
Penulis
|
Marselinus Nuba Sabini dan Leila
Mona Ganiem
|
Tujuan Penelitian
|
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pemahaman kelompok penolak tambang menggunakan strategi
komunikasi melalui program Corporat Social Responsibility (CSR) PT.ABC.
|
Subjek Penelitian
|
Subjek Penelitian ini
adalah Kelompok penolak tambang PT. ABC adalah warga yang bekerja
sebagai petani, penambang rakyat, orang yang berkepentingan dengan isu
tambang, dan aktivis lingkungan. Para penolak mengharapkan resistensi
terhadap aktivitas pertambangan menjadi gerakan bersama dari semua kelompok
yang merasa dirugikan. Bentuk penolakan antara lain; (1) Demonstrasi di
lokasi tambang, (2) Menyebarkan opini negatif kepada komunitas sekitar,(3)
Pemasangan spanduk dan menyebarkan selebaran penolakan di jalan dan tempat
umum, (4) Menuntut ke bupati dan lobi di DPRD kabupaten untuk mencabut IUP
PT. ABC. Tuntutan dibuat oleh kelompok penolak dan mengarah pada
beberapa isu, yaitu ; (1) Mempertanyakan aspek legalitas perusahan (IUP).
Menurut mereka, IUP yang diberikan oleh bupati tidak melalui prosedur yang
jelas dan transparan. Bupati memberikan IUP dari perusahaan ITC ke PT. ABC
tanpa melalui sosialisasi kepada masyarakat di sekitar Tiwu Tanah, (2)
Perekrutan karyawan dari warg a lokal terutama di Ring I tidak sesuai harapan
komunitas. Menurut penolak tambang, perekrutan tenaga kerja belum mampu
menyerap tenaga kerja, masih banyak anak muda di Ring I yang menganggur.
Perekrutan warga lokal juga masih terbatas pada tenaga non-skill, (3) Meminta
ganti rugi uang tunai sebesar 2-3 miliar per-Kepala Keluarga. (4) Memberikan
area penambangan untuk penambang tradisional yang selama ini sudah melakukan
penambangan, termasuk di area IUP PT. ABC, (5) Menuntut perusahaan agar
peduli dan respect dengan warga sekitar, menghindari tindakan asusila dan
mencegah kesenjangan sosial antar karyawan dengan warga sekitar. Pada
saat ini jumlah karyawan yang berkerja di PT. ABC 797 orang. Dari jumlah
tersebut yang berasal dari warga lokal berjumlah 762 orang, dan ada 573 orang
yang berasal dari wilayah Ring I, Kecamatan Seredindung.Karyawan nya adalah karyawan
non skill dari masyarakat setempat. Dalam perekrutan tenaga kerja terutama
yang non skill, PT. ABC memprioritaskan masyarakat lokal di Kecamatan
Seredindung yang tersebar di lima desa
|
Metode Penelitian
|
Penelitian ini menggunakan
tipe penelitian deskriptif dengan metode
studi kasus. Penelitian
deskriptif bersifat pemberian, artinya mencatat secara teliti segala
gejala (fenomena) yang dilihat dan didengar serta dibacanya
(melalui wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi,
catatan atau memo, dokumen resmi, tidak sresmi, dan
lain-lain. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan cara
wawancara yang dilakukan secara langsung dan mendalam dengan narasumber
penanggungjawab program CSR, Humas PT. ABC, dan masyarakat penolak tambang. Data
primer berupa pemahaman masyarakat penolak tambang dan perusahaan PT. ABC
mengenai program CSR yang dilakukan, apakah tepat sasaran atau belum.
|
Langkah-langkahKomunikasi PT ABC
|
Langkah-langkah yang digunakan
dalam proses penelitian ini adalah:
1. bentuk
respon dari perusahaan terhadap tuntutan warga. Tujuan penolakan dari warga
adalah untuk mendapatkan respon dari perusahaan. Oleh karena itu, strategi
komunikasi harus memahami kebutuhan warga dan kondisi sosial ekonomi
yang berkembang di komunitas dengan cara ; (1) Merekrut karyawan non skill
dari masyarakat setempat. Dalam perekrutan tenaga kerja terutama yang non
skill, PT. ABC memprioritaskan masyarakat lokal di Kecamatan Seredindung yang
tersebar di lima desa, (2)Memberi perhatian khusus kepada tokoh penolak.
Departemen Corporate Social Responsibilty (CSR) PT. ABC memberi perhatian
kepada para tokoh penolak dengan berbagai bentuk bantuan dan kerja sama yang
saling menguntungkan. Setiap program sosial Corporate Social Responsibilty
(CSR) selalu dikomunikasikan dengan mereka, masukan para tokoh menjadi materi
pertimbangan dalam perumusan kebijakkan dan distribusi program, (3) PT.
ABC bekerja sama dengan kelompok penolak dengan menjadikan mereka local
supplier. PT. ABC berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal dengan
menjadikan mereka sebagai suplier beberapa jenis materil bangunan dan
makanan. PT. ABC juga menyewa jasa kendaraan para pengusaha lokal. Selain
itu, perumahan warga dijadikan kantor dan camp sejak tahap eksplorasi hingga
tahap konstruksi. Dari 102 mitra kerja,84 diantaranya berasal dari Kecamatan
Seredindung. Pembelian kepada mitra kerja lokal selama bulan Januari-Juni
2015 terus meningkat dengan nilai keseluruhan mencapai Rp 4,378 Milyar.
|
Hasil Penelitian
|
Hasil penelitian menunjukkan
PT.ABC sudah menjalankan program CSR, melalui program pemberdayaan
masyarakat, pendidikan, kesehatan, dan perbaikan infrastruktur. Kendati
demikian, penolakan masih tetap ada. Beberapa faktor penyebabnya adalah
program masih terbatas pada kelompok tertentu, penyerapan tenaga kerja
masih terbatas, kecenderungan korporasi untuk tertutup terhadap beberapa
isu sensitif, seperti perolehan IUP, penambangan liar dan kerusakan
lingkungan. Selain itu, kendala yang dihadapi adalah korporasi kurang
berkomunikasi secara terbuka dengan kelompok penolak, program CSR masih
terbatas pada beberapa kelompok, keterbatasan kompetensiberkomunikasi
karyawan CSR terkait tambang, serta adanya kepentingan pribadi dari
kelompok penolak dengan memanfaatkan isu tambang. Sejauh ini, sikap
penolakan masyarakat
sangat dinamis, ada beberapa
tokoh yang sebelumnya menolak, akhirnya mendukung tambang karena
aspirasinya diakomodasi oleh PT. ABC. Banyak masyarakat yang konsisten untuk
tetap menolak karena masih menilai bahwa PT. ABC belum memberi banyak manfaat
untuk warga sekitar tambang.
|
Kekuatan Penelitian
|
Kekuatan penelitian ini adalah
alat yang digunakan dalam penelitian berupa wawancara, catatan
lapangan, foto, video, dokumen pribadi, catatan atau memo,
dokumen resmi, tidak sresmi, dan lain-lain yang memudahkan dalam
mendeskripsikan hasil penelitian karena memilki data yang akurat.
|
Kelemahan Penelitian
|
Kelemahan penelitian ini adalah
rentan waktu penelitian yang digunakan memerlukan waktu yang lama karena
banyak teknik pengumpulan data yang di gunakan sehingga harus di proses
terlebih dahulu untuk menghasilkan data yang akurat.
|
Saran Reviewer
|
PT.
ABC harus meningkatkan kegiatan Program Corporate Social responsibility (CSR)
yang melibatkan banyak orang seperti olahraga bersama dan kegiatan yang
sifatnya mengumpulkan massa dalam jumlah besar, seperti olahraga bersama,
rekreasi bersama warga dan megambil prakarsa dalam acara besar seperti acara
agustusan. Program pemberdayaan perlu diperluas lagi dan meningkatkan
pendampingan yang lebih solid, sehingga memudahkan kontrol dan pencapaian
target baik jangka pendek maupun jangka panjang. PT. ABC perlu menjembatani
dominasi perusahaan atas warga lokal dengan membina hubungan sosial yang
lebih solid untuk mengurangi kesenjangan sosial. Pelaksanaan program
Corporate Social responsibility (CSR) PT. ABC perlu didukung oleh kemampuan
komunikasi yang partisipatif, edukatif, dengan berprinsip pada kesetaraan,
kebersamaan dan saling berlajar. PT. ABC meningkatkan kapasitas dan
kompetensi komunikasi para karyawan Program Corporate Social responsibility
(CSR) untuk merespon aspirasi masyarakat dan menjelaskan hal-hal teknis
berkaitan dengan pertambangan. Bagi perusahaan tambang di tempat lain agar
membangun komunikasi terbuka dan sosialisasi terutama terkait perizinan dan
aspek teknik sampai ke level masyarakat sejak awal kegiatan penambangan.
Sosialisasi yang baik dari awal memudahkan langkah perusahaan dalam tahapan
proses penambangan selanjutnya. Keterbukaan dengan masyarakat merupakan hal
yang sangat penting untuk meminimalisir penolakan warga karena kurangnya
pemahaman terhadap profil dan kegiatan perusahaan.
|
http://jurnalaspikom.org/index.php/aspikom/article/view/86/82
Tidak ada komentar:
Posting Komentar