Nama : Iqbal Dwi Romadhon
NPM : 15214398
Kelas : 4EA21
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Internasional
FOREIGN EXCHANGE
EXPOSURE
A.
Transaction exposure
Transaction exposure
merupakan risiko yang dihadapi oleh perusahaan ketika melakukan transaksi
dengan pihak lain, baik itu supplier, pelanggan, ataupun pihak lainnya dengan
menggunakan mata uang asing. Sehingga, perusahaan yang terlibat transaksi ini
terekspos terhadap risiko perubahan nilai valas di masa depan. Perusahaan yang
melakukan jual beli dengan denominasi
mata uang asing menghadapi transaction exposure ini.
Misalnya, perusahaan
importir A yang berbasis di Indonesia, punya utang ke suppliernya perusahaan B
yang berbasis di AS dalam mata uang dollar. Perusahaan A mengalami
ketidakpastian karena ketika mereka harus membayar utangnya di masa depan nilai
tukar bisa berubah.
Menerapkan transaction
exposure yaitu melakukan kebijakan berupa perlakuan pendapatan dan biaya
(cost) dalam valas dalam tahun buku yang akan datang dan selanjutnya
melakukan analisa pengaruhnya terhadap laba bersih atas potensi kemungkinan
timbulnya perubahan-perubahan dalam kurs valuta
asing.
Menurut Eitman,
beberapa aktivitas yang dapat mengakibatkan suatu transaction exposure
diantaranya adalah:
a.
Membeli/menjual dalam kredit dengan harga dalam valas
b.
Meminjam/ memberi pinjaman, dengan sistem pelunasan menggunakan valas
c.
Masuk ke dalam kontrak forward valas
d.
Memperoleh asset atau liabilities dalam valas
B. Translation
Exposure
Menerapkan
accounting/translation exposure, yaitu melakukan kebijakan untuk mengkonversi
aktiva dan passive perusahaan dalam bentuk valas yang jangka panjang ke dalam
bentuk mata uang domestic negara. Tujuan accounting/translationexposure
adalah untuk konsolidasi dan pelaporan.
Translation atau
accounting exposure muncul karena laporan keuangan dari cabang asing yang dalam
mata uang asing, harus dikonversi ke dalam reporting currency perusahaan induk
untuk membuat laporan keuangan konsolidasi. Misalnya, laporan keuangan dari
cabang yang menggunakan mata uang asing dikonsolidasikan ke laporan keuangan
perusahaan induk ke dalam mata uang lokal.
Translation exposure
ini dapat mengakibatkan perubahan pada item-item neraca seperti utang dan
piutang, juga aset dan utang jangka panjang.
Untuk dapat mengurangi risiko valas,
maka salah satu strategi yang dapat dipergunakan adalah dengan cara mengatasi
exposure yang disebabkan oleh mata uang asing, maka dapat
dilakukan“Hedging”.Hedging adalah suatu aktivitas lindung nilai dalam rangka
mengantisipasi pergerakan mata uang asing.
Manfaat dari hedging
yaitu melindungi asset perusahaan dari potensi kerugian valas, serta mengurangi
variasi dari arus kas di masa depan. Perusahaan memperoleh suatu kepastian
melalui hedging. Teknik-teknik
hedging yang pada umumnya digunakan untuk mengatasi transaction
exposure antara lain adalah:
a.
Mengelola Foreign Exchange Risk
Transaction exposure
dapat diatasi dengan beberapa cara, antara lain contractual, operating dan
financial hedge. Contractual hedge ini meliputi kontrak forward, future, dan
option. Sementara itu operating dan financial hedge meliputi penggunaan
risk-sharing agreement, leads & lags, swap, dan strategi lainnya yang juga
digunakan untuk mengatasi operating exposure.
b.
Forward hedge
Cara yang paling sederhana
dalam menghilangkan transaction exposure adalah dengan melakukan forward hedge.
Forward hedge memungkinkan perusahaan untuk mematok nilai valas untuk masa
depan, yang sudah ditentukan sejak hari ini. Kontrak forward pada umumnya
dilakukan dengan pihak bank sebagai counterparty.
Misalnya, sebuah
perusahaan AS mengekspor ke Eropa, dan akan menerima pembayaran sebesar €50,000
dalam 90 hari ke depan. Misalnya spot rate saat ini adalah $1.2790/€, sementara
3-month forward rate adalah $1.2850/€. Dengan melakukan forward hedge, maka
dalam 3 bulan mendatang perusahaan AS akan menerima €50,000 dan menukarkannya
pada rate $1.2850/€, dan menerima $64,250. Dengan melakukan forward hedge
berarti transaction exposure tereliminasi. Tanpa melakukan hedging, maka perusahaan
terekspos oleh risiko
pergerakan mata uang asing, bisa gain ataupun loss.
c.
Futures hedge
Konsep dalam forward
dan futures hedge pada dasarnya sama, yang berbeda adalah mekanismenya. Jika
forward maka counterparty adalah bank, maka dalam futures ada perantara yakni
clearing exchange. Kelemahan dari metode ini adalah penggunaan marked to
market, sehingga dalam pergerakan harian bisa tercipta gain ataupun loss, dan
jika margin tidak cukup kuat, maka bisa terkena call margin.
d.
Money market hedge
Hedging di pasar uang
yakni aktivitas lindung nilai untuk utang maupun piutang di masa depan, dengan
cara mengambil posisi di pasar uang. Money market hedge meliputi aktivitas
meminjam dan berinvestasi dengan mata uang yang berbeda.
Misalnya, jika sebuah
perusahaan di Eropa punya piutang sebanyak $100,000, maka terekspos risiko jika
nantinya Dollar melemah terhadap Euro. Untuk mengeliminasi risiko tersebut,
maka perusahaan bisa mengambil pinjaman dalam Dollar, menukarnya ke Euro,
kemudian berinvestasi pada pasar uang. Selanjutnya hasil pembayaran piutang
tersebut akan digunakan untuk melunasi pinjaman.
C. Operating
exposure
Yaitu melakukan research
dan analisa secara mendaLam terhadap trend & nbsp; kurs valas yang terjadi
pada masa yang akan datang (future analysis), mengkajinya dalam bentuk
hubungnnya dengan kondisi dari ekspor dan
impor serta sebagainya pada kondisi jangka panjang.
Operating exposure,
biasa disebut juga dengan economic exposure atau strategic exposure, yakni
mengukur perubahan pada present value yang diterima oleh perusahaan akibat
perubahan pada arus kas operasi perusahaan di masa depan, yang disebabkan oleh
perubahan yang tidak terduga pada nilai tukar. Exposure ini mengakibatkan
penjualan turun dari pelanggan internasional. Meskipun dampaknya tidak muncul
di neraca, namun munculnya di laporan laba/rugi, sehingga kemudian mempengaruhi
daya saing perusahaan di pasar.
Transaction dan
operating exposure sama-sama muncul ketika adanya perubahan yang tidak terduga
dalam arus kas di masa depan. Lalu apa bedanya transaction dengan operating
exposure? Transaction exposure muncul dari arus kas masa depan yang kontraknya
sudah disepakati sejak sekarang, sementara itu operating exposure arus kas-nya
tidak terkait dengan kontrak.
http://adnantandzil.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-valuta-asing-dan-risiko.html